Ajarkan Mahasiswa Berwirausaha Sedari Kini

  • Post author:
  • Post category:Berita

20150928_120204

20150928_110942

20150928_101029

20150928_101010

Tidak sebandingnya lapangan pekerjaan dengan ketersediaan tenaga kerja di Indonesia menyebabkan banyak pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga tahun 2015 ada 7,45 juta pengangguran yang ada di Indonesia. Para pencari kerja itu tidak hanya berasal dari pencari kerja terlatih dan tidak terdidik saja tapi juga mereka yang tergolong pada pencari kerja terdidik. Kondisi ini diperparah dengan semakin lemahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Guna menghindari lonjakan pengangguran yang ada di Indonesia, maka dituntut kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan juga peningkatan mutu SDM. Tak hanya itu, Indonesia juga perlu menumbuhkan minat berwirausaha generasi muda. Jadi, para pengangguran tidak lagi berorientasi pada mencari kerja namun bergeser pada orientasi menciptakan lapangan kerja. Pemikiran itu mendasari Jurusan Sosiologi FISIP UMRAH untuk melaksanakan Coaching Clinic Kewirausahaan Berbasis Mahasiswa (CCCKBM) UMRAH yang dilaksanakan pada 3-4 September 2015.
“ Mahasiswa harus berpikiran maju kedepan, tidak boleh takut keluar dari zona nyaman. Menunggu pekerjaan selepas lulus nanti bukan satu-satunya pilihan. Mesti berani untuk berwirausaha,” tutur Ketua Pelaksana CCKBM UMRAH Emmy Solina.
Ditambahkan Emmy, universitas-universitas terkemuka di dunia sudah berorientasi pada mencetak lulusan yang mampu berwirausaha. Berbagai teori pembangunan menjelaskan bahwa Negara yang maju ditandai dengan tingginya angka wirausahanya. Oleh sebab itu, penting untuk membangun generasi muda yang berani dan siap berwirausaha tak terkecuali untuk lulusan UMRAH.
Dalam kegiatan CCKBM UMRAH ini mengundang CEO Cinderella From Indonesia, Lusi Efriani dan CEO Kaos Kacel, Budi. Kegiatan ini tidak hanya berupa pelatihan kewirausahaan saja, tapi juga ada kompetisi bisniss plan. Mahasiswa diberi kesempatan untuk bersaing mendapatkan modal usaha yang disediakan Jurusan Sosiologi UMRAH.
“ Ini kegiatan yang positif. Kegiatan seperti ini harus digalakkan oleh semua kampus. Mahasiswa dituntut untuk merencanakan bisnis sebagai langkah awal dalam menjalankan bisnis. Biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan dan bagaimana cara lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, produk atau jasa apa yang ditawarkan dan siapa yang akan menjadi pelanggan,” jelas Budi Kacel.
Senada dengan Budi, penerima program International Visitor Leadership Programme Economic Develompment itu mengharapkan mahasiswa tidak lagi hanya akan menjadi pekerja, namun dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri baik saat kelulusan nanti. Dengan demikian, melatih jiwa kewirausahaan menjadi penting dimulai saat masih duduk di bangku kuliah dengan merintis berbagai usaha kecil.
“ Tidak ada yang tidak mungkin jika ada niat. Gagal, bangkit lagi. Gagal, bangkit lagi. Pantang menyerah,” tutur perintis rumah belajar dan rumah singgah Cinderella from Indonesia Centre (CFIC) itu.
Dalam kompetisi bisnis plan ini, juara 1 diraih oleh mahasiswa Sosiologi UMRAH, Suleman dengan bisnis budidaya lele. Sementara juara 2 di raih oleh tim Yusuf Arrahman dengan produk rempeyek petai. (Mrs)