CALON DIPLOMAT SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI INDONESIA SOSIALISASI PROFESI DIPLOMAT DI PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FISIP UMRAH

Rabu, 09 Oktober 2019 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMENLU RI) mengunjungi universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan bekerjasama dalam menyelenggarakan sosialisasi profesi diplomat dan diskusi peserta diklat diplomat muda Sekolah Dinas Luar Negeri angkatan 41. kegiatan ini mayoritas diisi oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional karena profesi diplomat ini sangat sesuai dengan jurusan ini. Namun juga ada beberapa dari Program Studi lain seperti Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi Negara, Sosiologi dan Ilmu Hukum yang ikutserta dan bersemangat untuk mengikuti seminar ini. kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi apa yang dipelajari di Sekolah Dinas Luar Negeri dan sosialisasi profesi diplomat.

Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri, Khasan Ashari saat menyampaikan sambutan di gedung rektorat lantai lll mengaku senang berkunjung ke Tanjungpinang Provinsi Kepuluan Riau dan bisa berkunjung ke Universitas Maritim Raja Ali Haji berjumlah sebanyak 33 orang calon diplomat yang nantinya akan dibagi kedalam 6 kelompok, ujar Direktur SEKDILU tersebut.

Drs. Edison, M.B.A selaku Kepala Biro Umum, Perencanaan dan Keuangan UMRAH menyampaikan selamat datang calon diplomat di UMRAH untuk peserta diklat SEKDILU 41 dan merasa bangga dikunjungi calon diplomat yang hebat dan semoga nantinya bisa memberikan banyak ilmu untuk memotivasi mahasiswa khususnya di UMRAH. Saya berharap mahasiswa UMRAH nanti bisa melanjutkan dan bisa lulus ke sekdilu, hal ini juga bisa meningkatkan akreditasi prodi dan kampus, ujarnya. Dhani Akbar, S.S, M.A selaku sekretaris Prodi Hubungan Internasional dan sekalius pembawa acara didalam rangkaian kegiatan ini beliau menyampaikan bahwa tahun 2018 Prodi Ilmu Hubungan Internasional UMRAH pernah menjadi tuan rumah pada acara Konvensi Nasional IX yang didatangi oleh dosen Ilmu Hubungan Internasional se-Indonesia.

Setelah acara penyambutan KEMENLU oleh UMRAH di gedung rekotrat maka dilanjutkan dengan diskusi pada pukul 09:00 WIB. Agar diskusi lebih hidup, maka diskusi ini dilaksanakan dalam 6 kelas (kelompok), setiap kelas diisi oleh 5 hingga 6 calon diplomat dengan jumlah 30 peserta mahsiswa yang diacak dari 5 Program Studi yang ada di lingkungan FISIP UMRAH. Kelompok 1 mendapatkan tema upaya identifikasi ASEAN identity serta promosi melalui medium edukasi, kelompok 2 multilateralisme untuk perdamaian dunia : peran Indonesia sebagai anggota tida tetap dewan keamanan PBB periode 2019-2020, kelompok 3 praktik tindak pidana perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan di Indonesia, kelompok 4 peran kementerian luar negeri dalam perlindungan warga negara Indonesia : studi kasus penyanderaan ABK MV sinar kudus di Somalia, kelompok 5 optimalisasi media sosial sebagai sarana diseminasi informasi dalam diplomasi public, dan kelompok 6 peran KEMLU dalam upaya preventif perlindungan pekerja migran Indonesia. Dalam diskusi ini juga dilakukan sosialisasi profesi diplomat.

Menjadi seorang diplomat tidak hanya memakai jas, duduk di sidang forum, keluar negeri, namun tugas diplomat sangat banyak, ujar salah satu calon diplomat peserta diklat tersebut. Selama di sekolah dinas luar negeri para calon diplomat belajar table manors, beauty class, kelas bahasa, ekskul, jalan-jalan, sosialisasi, dan lain-lain. Peserta diklat juga mengatakan bahwa ada beberapa tugas diplomat yaitu representating (mewakili negara dan pemerintah), promoting (mempromosikan keunggulan negara asal), reporting (melaporkan tugas ke pemerintah asal), negotiating (negosiasi) dan protecting (melindungi kepentingan negara asalnya)

(Dewi Susanti_Ilmu Hubungan internasional FISIP UMRAH)