Buku Sosiologi Kepulauan

Sosiologi Kepulauan

Indonesia adalah negeri maritim. Sosiologi Kepulauan menjadi hal yang mendesak untuk dipelajari.

Sosiologi Kepulauan

Hadirnya buku dengan judul Sosiologi Kepulauan yang disusun oleh dosen Sosiologi sangat penting untuk dibaca dan diterapkan. Buku ini terdiri atas enam bab, yang ditulis oleh Marisa Elsera; Nikodemus Niko; Idham; Rahma Syafitri; Taufiqqurrachman; Siti Arieta; dan Annissa Valentina, M.A. Adapun tulisan mengenai yang disajikan meliputi: (1) Essay Identitas Suku Laut di Kepulauan Riau, 

(2) Masyarakat Adat Pesisir dalam Lingkar Kekerasan Kultural, (3) Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Kepulauan, (4) Sistem Medis Pada Masyarakat Kepulauan, (5) Media Sosial dan Pembangunan Masyarakat Pesisir: Upaya Mengembangkan Peluang Riset, (6) Sinergi Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Sumber Daya Lautan Berbasis Kolaborasi dan (7) Kebijakan Pembangunan Kepulauan Nusantara Berkelanjutan. 

Ketujuh tulisan mengenai kepulauan sebagai penting bagi negeri ini besertamasyarakat tersebut merupakan hasil penelitian dan hasil konseptual review, sehingga beberapa topik tidak hanya bersifat konseptual, namun telah diuji secara empiris.

Pada bab pertama, disajikan uraian mengenai bagaimana perubahan identitas diri masyarakat Suku Laut khususnya di Provinsi Kepulauan Riau sebagai lokasi dalam melakukan penelitian. Pada bab ini, juga disajikan hasil identifikasi kendala dan masalah yang terjadi di mana da kalanya masyarakat Suku Laut menjadi obyek dari konstruksi budaya, yakni ketika budaya dominan lambat laun merubah budaya asli masyarakat Suku Laut. Namun adakalanya juga masyarakat Suku Laut justru menjadi subyek yang membentuk kebudayaan pada masyarakat dominan.

Pada bab kedua, penulis menguraikan masyarakat adat pesisir, yaitu komunitas adat yang menggantungkan hidup dari alam (hutan, sungai, laut, dan lain-lain), dengan mengembangkan sistem pengelolaan sumber daya alam yang unik. Salah satu komunitas adat terpencil di Indonesia, yaitu Orang Suku Laut, sebagai kelompok yang menggunakan pengetahuan lokal mereka sebagai identitas untuk memerangi perubahan iklim melalui praktik lingkungan yang ramah. Kenyataan yang masih terjadi pada masyaraka adat yaitu perampasan tanah, kriminalisasi masyarakat adat, hingga pengusiran dari tanah yang menjadi wilayah kelola mereka. Rentetan kejadian ini merupakan peristiwa kekerasan budaya yang terus menerus terjadi dialami oleh masyarakat adat.

Pada bab ketiga penulis menyajikan hasil penelitiannya tentang implementasi PUG dalam pembangunan masyarakat kepulauan yang pada faktanya bahwa implementasi kebijakan PUG dalam pembangunan masyarakat kepulauan belum memenuhi harapan. Sehingga diperlukan strategi pemberdayaan masyarakat berbasis gender dalam pengelolaan wilayah pesisir dan kepulauan, adalah melibatkan perempuan dalam perencanaan karena dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat perempuan agar pembangunan berkelanjutan, melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi perempuan agar perempuan dapat berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan.

Pada bab keempat dibahas mengenai realitas medis masyarakat kepulauan di mana selain dari berbagai penyakit di kepulauan juga menghadapi berbagai kendala terkit dengan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di gugus pulau memiliki tantangan tersendiri. Status kesehatan masyarakat yang rendah mengharuskan tenaga kesehatan yang professional setidaknya tinggal dengan masyarakat namun dokter atau tenaga ahli bidang medis masih sangat kurang di kawasan-kawasan kepulauan.

Pada Bab kelima disajikan mengenai media sosial yang telah tumbuh dan berkembang bukan saja sebagai media yang mampu menciptakan saling keterhubungan (inter-connectedness) para penggunanya dalam jumlah yang besar, juga telah dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk tujuan pembangunan masyarakat sehingga peluang riset di bidang media sosial dan pembangunan masyarakat pesisir tidak bisa dilepaskan dari persoalan-persoalan pembangunan yang mendera masyarakat pesisir, seperti keterbelakangan, kemiskinan, rendahnya derajat kesehatan dan pemanfaatan media sosial secara luas oleh para pemangku kepentingan untuk pembangunan masyarakat/ perubahan sosial di beberapa negara, terutama negara berkembang.

Pada Bab keenam disajikan mengenai kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menciptakan relasi yang mendukung upaya perlindungan, pelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanan. Hasil penelitian di Desa Batu Belah, Anambas menjadi salah satu desa percontohan dimana terdapat 12 desa se-Indonesia yang menjalankan program nasional yang dijalankan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) pada tahun 2013 menjadi pondasi pembangunan kesadaran ekologis dengan menyebarkan nilai-nilai pelestarian dan mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan.

Pada Bab ketujuh disajikan mengenai Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, sektor maritim dan kelautan menjadi sangat strategis bagi Indonesia ditinjau dari aspek ekonomi dan lingkungan, sosial-budaya, hukum dan keamanan. Perlu perencanaan pembangunan daerah kepulauan yang sama dengan pembangunan daerah lain di Indonesia, karena pembangunan daerah kepulauan yang diharapkan dapat memberi manfaat langsung maupun tidak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah.

 

Daftar Isi

Daftar Isi buku ini antara lain:

Bab 1

DENTITAS SUKU LAUT DI KEPULAUAN RIAU

Bab 2

PENGGERUSAN IDENTITAS, MASYARAKAT ADAT PESISIR DALAM LINGKAR KEKERASAN KULTURAL?

Bab 3

PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT KEPULAUAN

Bab 4

SISTEM MEDIS PADA MASYARAKAT KEPULAUAN

Bab 5

MEDIA SOSIAL DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR: UPAYA MENGEMBANGKAN PELUANG RISET

Bab 6

SINERGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI SUMBER DAYA LAUTAN BERBASIS KOLABORASI

Bab 7

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPULAUAN NUSANTARA BERKELANJUTAN

Dapatkan Karya Terbaik Sepanjang Masa

Keterangan Buku

Judul Buku: Sosiologi Kepulauan
Penulis: Marisa Elsera, Nikodemus Niko, Idham Irwansyah Idrus, Rahma Syafitri, Taufiqqurrachman, Siti Arieta, Annissa Valentina
Penerbit: Laboratorium Komunikasi & Sosial (LAB.KOMSOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji
Cetakan: I, Desember 2022
Kertas isi: HVS 70 gram
Jumlah halaman: 142 hlm
Ukuran: 15,5×23 cm
ISBN: Dalam Proses

Harga Buku

Rp120,000

Rp95,000

Garansi Uang Kembali

Semua buku yang telah diterbitkan telah melalui quality control yang cukup ketat. Apabila Bapak/Ibu yang telah membeli buku ini mendapatkan kecacatan dalam bukunya, misalnya halaman terbalik, rusak, ataupun kecacatan lainnya, silahkan tunjukkan kepada kami melalui chat maka kami akan mengganti dengan buku yang baru.